by Ry Kusumaningtyas pada 08 Juli 2010 jam 18:56
Kupandangi cangkir kristal hatiku
Berapa panjang waktu cukup memudarkan kilaunya?
Ada noda hitam kepahitan di dasarnya
Juga retak tergores luka di tepinya
Inikah lukisan hidupku?
Rasanya tak hanya kopi pahit kepedihan yang mendidih kutuangkan
Ada sesendok gula manisnya cinta
Bahkan setetes madu kebaikan
Juga lembutnya ketulusan
Lalu kenapa tiada berbekas?
Tuhan...
Mungkin telah terlalu lama tak kuseka cangkir hatiku dengan nama-Mu
Betapa sering kulupa mencucinya dengan ikhlas dan sabar
Aku lalai menggosoknya dengan doa dan taubatku....
Tuhan..
Cangkir kristalku mungkin telah retak
Selama nafas itu ada
Masihkah ampunan-Mu membuatnya berkilau lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar