by Ry Kusumaningtyas pada 11 April 2010 jam 20:05
Aku mencintaimu...
bukan karena kau membuat matahariku bersinar.
Bukan karena kau membuat duniaku seindah pelangi.
Bukan karena kau membuat langitku begitu biru...
Aku mencintaimu...
bukan karena kau berikan bahumu untukku bersandar.
Bukan karena kau dekap aku dalam tangisku.
Bukan karena kau jaga aku dalam takutku...
Aku mencintaimu...
bukan karena kau ajari aku tertawa.
Bukan karena kau bawa aku dalam senyummu.
Bukan karena kau bawa bahagia ke tiap nafasku...
Aku mencintaimu
bukan karena kau mencintaiku.....
Lalu kenapa aku mencintaimu?
Aku mencintaimu...
walaupun kau datangkan badai memporak porandakan hidupku.
Walaupun kau turunkan hujan menenggelamkan asaku.
Walaupun kau buat matahariku tak bersinar lagi...
Aku mencintaimu...
walaupun kau sayat hatiku dengan goresan penuh luka.
Walaupun kau campakkan aku dalam kepedihan nan pilu.
Walaupun kau tinggalkan aku dalam penantian yang sepi...
Aku mencintaimu...
walaupun kau ajari aku membenci.
Walaupun kau buat aku menangis.
Walaupun kau bawa pergi separuh nafasku...
Aku mencintaimu
bukan karena apapun...
tanpa alasan apapun...
Aku mencintaimu meskipun kau tidak sempurna.
Meskipun kau tidak bisa memberiku apapun.
Meskipun kau bukan siapa-siapa.
Karena aku mencintaimu tanpa syarat...
apa adanya dirimu...
hitam putihmu...
baik burukmu...
ada dan tiadanya dirimu...
Aku mencintaimu bersama setiap doaku...
Senin, 02 Mei 2011
Senja ini...
Yogyakarta, 25 Maret 2010 jam 18:03
Kulihat langit senja...
Matahari beranjak letih keperaduan...
Semburat jingga beranjak lembayung...
Kuhirup udara...
Sejuk memenuhi dada...
Dinginnya memelukku...
Kupejamkan mata...
Kurasakan kasih sayang-Mu mengalir di setiap detak jantungku
Desah nafasku dan aliran darahku....
Allahu Akbar..
Air mataku menitik..
Ya Rabbi, ampuni aku...
Ry Kusumaningtyas
Kulihat langit senja...
Matahari beranjak letih keperaduan...
Semburat jingga beranjak lembayung...
Kuhirup udara...
Sejuk memenuhi dada...
Dinginnya memelukku...
Kupejamkan mata...
Kurasakan kasih sayang-Mu mengalir di setiap detak jantungku
Desah nafasku dan aliran darahku....
Allahu Akbar..
Air mataku menitik..
Ya Rabbi, ampuni aku...
Ry Kusumaningtyas
Luluh
Yogyakarta, 07 April 2010 jam 14:18
Jalanan berdebu, sesak...
Langitku kelabu.
Matahari kenapa kau tak tersenyum padaku?
Ya Allah, bolehkan aku mengadu padamu?
Pada siapa lagi dapat kusandarkan letih ini selain Engkau?
Dunia terasa begitu luas.
Aku bagai tersesat dalam kehampaan yg mengiris jiwa.
Ya Allah, betapa sepi hatiku
Aq rindu tawa riang anakku
Aku rindu kebahagiaan yg hampir kulupa rasanya
Adakah Kau beri aku seseorang tempatku berbagi airmata?
Peluk aku ya Allah.
Aku ingin luluh dalam cinta-Mu...
Ry Kusumaningtyasai
Jalanan berdebu, sesak...
Langitku kelabu.
Matahari kenapa kau tak tersenyum padaku?
Ya Allah, bolehkan aku mengadu padamu?
Pada siapa lagi dapat kusandarkan letih ini selain Engkau?
Dunia terasa begitu luas.
Aku bagai tersesat dalam kehampaan yg mengiris jiwa.
Ya Allah, betapa sepi hatiku
Aq rindu tawa riang anakku
Aku rindu kebahagiaan yg hampir kulupa rasanya
Adakah Kau beri aku seseorang tempatku berbagi airmata?
Peluk aku ya Allah.
Aku ingin luluh dalam cinta-Mu...
Ry Kusumaningtyasai
Renungan
Yogyakarta, 10 April 2010 jam 12:20
Sungguh tidak bijaksana mengharapkan orang lain terbang dengan sayapku
Padahal tak sehelai bulupun sanggup kuberikan....
Apabila seseorang menghakimi hidupku
Aku boleh mengasihaninya
Tetapi apabila aku menghakimi hidup orang lain
Mungkin aku tak dapat memaafkan diriku sendiri...
Dan apabila seseorang melukai hatiku
Seharusnya aku belajar melupakan dan memaafkan
Tetapi bila aku melukai seseorang
Aku akan senantiasa teringat.
Sesungguhnya orang lain itu adalah diri pribadiku juga yang paling peka dalam raga lain...
Menjadi pemaaf insya Allah akan membuat hatiku lebih kaya...
Ry Kusumaningtyas
Sungguh tidak bijaksana mengharapkan orang lain terbang dengan sayapku
Padahal tak sehelai bulupun sanggup kuberikan....
Apabila seseorang menghakimi hidupku
Aku boleh mengasihaninya
Tetapi apabila aku menghakimi hidup orang lain
Mungkin aku tak dapat memaafkan diriku sendiri...
Dan apabila seseorang melukai hatiku
Seharusnya aku belajar melupakan dan memaafkan
Tetapi bila aku melukai seseorang
Aku akan senantiasa teringat.
Sesungguhnya orang lain itu adalah diri pribadiku juga yang paling peka dalam raga lain...
Menjadi pemaaf insya Allah akan membuat hatiku lebih kaya...
Ry Kusumaningtyas
Selamat Tinggal Dunia
Yogyakarta, 22 Maret 2010 jam 9:45
Selamat tinggal dunia...
Ingin sekali kuucapkan kata itu dan memaknainya dalam kenyataan...
Aku terlalu takut pada-Mu...
Aq terlalu mencintai anakku sehingga aku takut pergi...
Tapi sungguh aku juga terlalu letih hidup...
Aku terlalu letih untuk bertahan dengan senyuman lagi...
Aku terlalu letih untuk berpura-pura tegar...
Kutulis ini sebagai catatan tuk mereka yang mungkin perduli denganku...
Aku sudah berjuang seumur hidupku....
Tolong maafkan aku kalo ternyata aku tidak sekuat yg diharapkan....
Hidup ini indah...
Tapi aku terlalu lelah tuk merasakannya...
Ry Kusumaningtyas
Selamat tinggal dunia...
Ingin sekali kuucapkan kata itu dan memaknainya dalam kenyataan...
Aku terlalu takut pada-Mu...
Aq terlalu mencintai anakku sehingga aku takut pergi...
Tapi sungguh aku juga terlalu letih hidup...
Aku terlalu letih untuk bertahan dengan senyuman lagi...
Aku terlalu letih untuk berpura-pura tegar...
Kutulis ini sebagai catatan tuk mereka yang mungkin perduli denganku...
Aku sudah berjuang seumur hidupku....
Tolong maafkan aku kalo ternyata aku tidak sekuat yg diharapkan....
Hidup ini indah...
Tapi aku terlalu lelah tuk merasakannya...
Ry Kusumaningtyas
Langganan:
Postingan (Atom)