my story

Rabu, 27 April 2011

Tuhan...embun itu masih basah...

oleh Ry Kusumaningtyas pada 27 November 2010 jam 0:05

Kala embun masih basah...
Dan semburat fajar belum lagi merekah...
Kulihat sekuntum mawar bersemi...
Kuncupnya yang malu merekah indah...
Senyuman sederhana dari alam..
Dan langitpun bertasbih...

Hari berganti...
Cahaya mentari membingkainya dalam nuansa emas...
Kelopak itu mekar...
Anggun, angkuh dan cantik…
Semerbak dalam wangi memabukkan
Lukisan sebuah kesempurnaan
Dan langitpun bertahmid...
                                  
Pagi itu..
Embunpun masih basah..
Subuhpun belum berkumandang..
Kutemukan kelopak itu telah luruh
Jatuh satu satu ke tanah  basah
Dan air mataku merebak di sudut kecewaku

Tersentuh lembut kelopak itu di jariku...
Tangkainya patah dan jariku tertusuk nyeri

Ada duri merobek kesadaranku…
 Begitu singkatkah waktu
Tuk sesuatu yang begitu indah?
Tak bisakah abadi tanpa tersentuh waktu?

Dan...
Seperti itukah hidup….
Ketika harus luruh....dari ada menjadi tiada?
Ketika indah itu sirna dan menyisakan luka?

Tak ada yang abadi..
Cepat atau lambat takdir akan memainkan kuasanya
Dan roda kehidupan terus berputar menegaskan
Datang dan pergi
Lahir dan mati…
Bersemi dan gugur…

Aku tafakur dalam hening
Bilakah datangku berarti tuk kehidupan?
Sudahkah kusiapkan pergiku…
Dan jejak tertinggal itu, pantaskah dikenang?

Aku tafakur dalam diam
Bilakah lahirku membawa kebaikan?
Sudahkah kurelakan matiku…
Dan adakah amal yang pantas kubawa pergi?

Tak ingin aku menjadi sekuntum mawar
Bila hanya sesingkat itu indahnya...
Haruskah gugur menyisakan duri di tangkai?
                        
Tuhan…
Bilakah masih ada waktuku…
Tuk bersujud lebih lama di  bayang kebesaran-Mu
Dan mensyukuri tiap hela nafas kehidupanku…
Hanya dengan nama-Mu di penghabisan…

Tuhan…
Bilakah kupunya kesempatan lebih…
Tuk mencabut duri-duri di hatiku
Dan meluruhkan tiap dosa di jejakku
Sebelum kukembali pada hakikatku sebagai ciptaan-Mu…

Tuhan...
Embun itu masih basah...
Dan semburat fajar belum lagi merekah...
Dari tanah mawar itu tumbuh bersemi
Mekar bersama cahaya matahari...
Dan luruh jatuh kembali ke tanah

Tuhan...
Dari-Mu kudatang...
...dan kepada-Mu aku akan kembali



Tidak ada komentar:

Posting Komentar