oleh Ry Kusumaningtyas pada 29 November 2010 jam 23:07
Cinta…
Ingatkah kamu senja hari itu…
Kala semburat langit jingga menyapaku dalam senyum
Dan langkahmu mengejarku di keramaian
Saat itulah takdir menjerat
Aku tidak mau yang lain….
Aku hanya mau kamu..
Kamu yang meneriakkan kata cinta untukku dari ketinggian
Kamu yang menuliskan bait-bait indah untukku
Kamu yang menyanyikan senandung rindu untukku
Kamu yang dalam diam mengikuti tiap langkahku
Kamu yang selalu menjaga hatiku
Cinta…
Ingatkah kamu malam itu…
Kala rinai hujan membasahi pucuk dedaunan
Dan wangi melati menyeruak dalam sepi
Saat itulah nasib kita terikat…
Aku tidak mau yang lain….
Aku hanya mau kamu..
Kamu yang tak perduli pada peluh debu dan keringatku
Kamu yang memujaku dalam ketidakberdayaanku
Kamu yang menerima jelekku, sakitku, amarahku
Kamu yang mendamba senyum dan tawaku
Kamu yang mencintaiku apa adanya diriku
Cinta
Ingatkah kamu saat kuselipkan jariku kedalam rengkuh jarimu
Kala sesuatu dalam dadaku bertaut dengan debar di dadamu
Dan…klik… terkunci
Hati kita sudah terkunci dan kuncinya tlah hilang
Aku tidak mau yang lain….
Aku hanya mau kamu…
Kamu yang mengejarku kala aku lari
Kamu yang datang saat aku hampir menyerah
Kamu yang berusaha membalut lukaku
Kamu yang berjuang berada di sisiku
Kamu yang belajar dari kesalahan untukku
Sungguh aku tak mau yang lain
Aku hanya mau kamu
Aku tak ingin menjadi cantik selain bagi matamu
Aku tak ingin menjadi baik selain untuk dirimu
Aku tak ingin menjadi setia selain kepadamu
Aku tak ingin menjadi berharga selain hanya untukmu
Aku tak mau menunggu yang lain
Aku hanya akan menunggumu
Selalu….
Seperti matahari yang terus terbit mengawali hari
Dan terbenam demi malam…
Dalam hatiku…..
Dalam jiwaku….
Dalam asaku…
Dalam doaku…
Dan dalam ikhlasku….
Cinta…
Ingatkah kamu senja hari itu…
Kala semburat langit jingga menyapaku dalam senyum
Dan langkahmu mengejarku di keramaian
Saat itulah takdir menjerat
Aku tidak mau yang lain….
Aku hanya mau kamu..
Kamu yang meneriakkan kata cinta untukku dari ketinggian
Kamu yang menuliskan bait-bait indah untukku
Kamu yang menyanyikan senandung rindu untukku
Kamu yang dalam diam mengikuti tiap langkahku
Kamu yang selalu menjaga hatiku
Cinta…
Ingatkah kamu malam itu…
Kala rinai hujan membasahi pucuk dedaunan
Dan wangi melati menyeruak dalam sepi
Saat itulah nasib kita terikat…
Aku tidak mau yang lain….
Aku hanya mau kamu..
Kamu yang tak perduli pada peluh debu dan keringatku
Kamu yang memujaku dalam ketidakberdayaanku
Kamu yang menerima jelekku, sakitku, amarahku
Kamu yang mendamba senyum dan tawaku
Kamu yang mencintaiku apa adanya diriku
Cinta
Ingatkah kamu saat kuselipkan jariku kedalam rengkuh jarimu
Kala sesuatu dalam dadaku bertaut dengan debar di dadamu
Dan…klik… terkunci
Hati kita sudah terkunci dan kuncinya tlah hilang
Aku tidak mau yang lain….
Aku hanya mau kamu…
Kamu yang mengejarku kala aku lari
Kamu yang datang saat aku hampir menyerah
Kamu yang berusaha membalut lukaku
Kamu yang berjuang berada di sisiku
Kamu yang belajar dari kesalahan untukku
Sungguh aku tak mau yang lain
Aku hanya mau kamu
Aku tak ingin menjadi cantik selain bagi matamu
Aku tak ingin menjadi baik selain untuk dirimu
Aku tak ingin menjadi setia selain kepadamu
Aku tak ingin menjadi berharga selain hanya untukmu
Aku tak mau menunggu yang lain
Aku hanya akan menunggumu
Selalu….
Seperti matahari yang terus terbit mengawali hari
Dan terbenam demi malam…
Dalam hatiku…..
Dalam jiwaku….
Dalam asaku…
Dalam doaku…
Dan dalam ikhlasku….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar